Senin, 23 November 2015

SOLUSI PEMERINTAH

PALU(22/11) Pemerintah memberikan solusi yang sangat bijak untuk menyikapi masalah yang sekarang melanda kota Palu yakni Kebersihan. Pemerintah mengeluarkan program Padat Karya untuk semua masyarakat yang terdaftar.
Program ini sangat menguntungkan kota Palu selain Kota Palu menjadi bersih dan juga masyarakat kota Palu bisa mendapatkan keuntungan dari program ini. Dalam program ini masyarakat yang membersihkan wilayah Kota Palu mendapatkan gaji kurang lebih 600.000 ribu perbulannya.
Akibat pentingnya kebersihan kota Palu program ini sangat di dukung masyarakat Kota Palu sendiri. Kita bisa lihat keadaan kota palu sekarang yang makin memburuk atas kesadaran masyarakat yang tak bertanggung jawab atas perbuatannya yang mengotori kota mereka sendiri.
Terlebih lagi di titik- titik keramaian kota Palu masi banyak sekali sampah- sampah yang berserakat. Para masyarakat yang terlibat dalam program Padat Karya ini setiap harinya membersihakan Kota Palu sendiri dari sampah- sampah yang di hasilkan masyarakat kota Palu sendiri. Inilah kebijakan yang di lakukan perintah untuk mengatasi masalah yang melanda kota palu ini.

“saya sebagai masyarakat mengaharapkan yang terbaik dari adanya padat karya ini dan sangat mendukung adanya padat karya ini” ungkap salah satu masyarakat saat di wawancarai di Anjungan Kota Palu. Masyarakat harus sadar akan kebijakan- kibajakan yang di keluarkan pemerintah untuk kota Palu ini dan sadar akan pentingnya kebersihan Kota Kita.

MINIMNYA KESADARAN MASYARAKAT






PALU (22/11) Kota palu kini di selimuti sampah- sampah yang berserakan dimana- mana, ini semua di karenakan tidak adanya kesadaran dari masyarakat akan kebersihan wilayah kota Palu sendiri, dan kurangnya ketegasan pemerintah akan masalah kebersihan ini.
Palu kini kian memburuk, sampah- sampah yang berserakat di jalanan, sungai maupun Muara di kota Palu tak bisa lagi di netralisir oleh keadaan. Minimnya kesadaran masyarakat akan kebersihan kota Palu yang membuat keadaan semakin memburuk. Sampah- sampah ini adalah hasil dari tangan- tangan masyarakat kota Palu sendiri  yang tak memikirkan akan pentingnya kebersihan di kota yang sedang berkembang ini.
Masalah ini bisa menimbulkan dampak yang negatif bagi perkembangan kota Palu sendiri. Pemerintah telah banyak mengeluarkan peraturan tentang kebersihan agar masyarakat bisa sadar dengan keadaan kota Palu yang makin memburuk, tetapi masyarakat masih saja membuang sampah sembarangan.
Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai fasilitas agar masyarakat tertib dalam membuang sampah pada tempatnya seperti bak sampah yang di buat di tiap- tiap tempat pusat keramaian atau didekat- dekat sungai ataupun muara di kota Palu. Para masyarakat hanya bisa mengeluh dengan pemerintah tapi tak pernah sadar akan kesalahan yang mereka perbuat sendiri.
“saya senidiri sebagai penduduk kota Palu mengaharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan, kan kasian kota kita yang sementara berkembang terhambat oleh tangan- tangan nakal para masyarakatnya sendiri.” Ungkap salah satu penduduk kota palu pada saat di wawancarai di wilayah Pusat Rekreasi kota palu.

Senin, 16 November 2015

MAPALA SANTIGI MELAKSANAKAN EXPLORASI SUKU LAUJE



PALU (15/11) Explorasi Sojol Jilid 2 ini adalah kelanjutan yang di laksanakan para anggota Mapala Santigi Fisip Untad yang memfokuskan ke kehidupan masyarakat suku Lauje Sojol.
Dalam kegiatan ini mapala santigi membagi menjadi tiga kelompok untuk melakukan pengambilan data kehidupan masyarakat Lauje. “kami membagi menjadi tiga grup yaitu kelompok pemetaan jalur, kelompok penilaian sosial budaya, dan kelompok ekosistem Gunung Sojol” jelas Meyskae salah satu anggota Penilaian sosial budaya suku lauje.
“Tujuan kami dalam melaksanakan kegiatan explorasi ini lebih ingin tahu tentang kehidupan suku yang berada di sojol tepatnya suku lauje danencari sumber daya  juga ” jelas lagi Meyskae. Kegiatan ini juga melibatkan semua anggota mapala santigi baik dalam hal pencaraian dana sampai persiapan apa saja yang akan di lakukannya.
Dalam pencarian dana para anggota Mapala Santigi melakukan penjualan Stiker, mengadakan Donatur dan membuat Proposal untuk menggalang dana yang cukup untuk kegiatan ini.”kami sudah banyak melakukan penjualan stiker dan menyebarkan beberapa proposal, kami mengharapkan mendapatkan dana yang cukup untuk menyukseskan kegiatan ini” ungkap salah satu anggota Mapala Santigi.
Semua anggota Mapala Santigi mengharapkan dukungan dan perhatian dari semua Mahasiswa Universitas Tadulako khususnya keluarga besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik agar kegiatan ini menjadi sebuah kegiatan yang sukses dan memberikan manfaat bagi masyarakat sojol khususnya suku lauje.

SANGGAR SENI KAKTUS ADALAH SANG PERANTARA ANTARA MASYARAKAT DAN PEMERINTAH





Sanggar seni kaktus adalah UKM yang bergerak dalam bidang seni dan berada di bawah naungan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas tadulako. Pada awalnya di tahun 1990 para pendiri sanggar seni kaktus melihat ada beberapa talenta yang belum tersalurkan khususnya di seputaran FISIP, di tahun yang sama pendiri sanggar seni kaktus dan juga pendiri mapala santigi “Ka Ani Tambero” resmi mendirikan sebuah sanggar di lingkungsn fisip yang  bernama “TEATER GONG” yang lebih dominan ke teater/teatrikal dan merupakan sanggar seni pertama yang ada di lingkungaan universitas tadulako.
2 tahun paska di dirikannya sanggar teater gong pendiri serta senior teater gong merasakan bahwa di fisip mulai banyak para penggiat seni yang belum bisa menyurkan bakatnya, dengan demikian pada tanggal 2 mei 1992 mereka sepakat untuk merubah nama menjadi “SANGGAR SENI KAKTUS” dan juga membuka tangkai baru seperti puisi,tari dan music. Nama kaktus Sendiri di angkat dari pengalaman para pendiri serta senior yang jika memasuki daerah universitas tadulako banyak sekali menemui tanaman kaktus yang tumbuh liar di seputaran UNTAD.
Dalam logo Kaktus sendiri memiliki banyak makna yang terdapat di dalam gambar kaktus sendiri seperti di mulai pada Akar yang maknanya Seluruh anggota sanggar seni kaktus mempunyai tanggung jawab yang sama untuk menjaga dan membesarkan nama sanggar seni  kaktus,serta menjaga tali silahturahmi antar sesame, yang kedua adalah Batang yang artinya menunjukkan bahwa sanggar seni kaktus merupakan satu kesatuan yang utuh, yang ketiga adalah cabang yang mengartikan di dalam sanggar seni kaktus memiliki berbagai macam tangkai/divisi seni, yang keempat adalah Topeng yang mana artinya di dalam sanggar seni kaktu terdapat laki- laki dan perempuan,dan beragam budaya, bahasa dan agama, dan yang terakhir adalah Duri yang artinya dari tahun ke tahun, masa ke masa, sanggar seni kaktus semakin tajam dengan karya- karyanya.
Sanggar seni kaktus bukan hanyan lembaga yang mempertontonkan karya- karyanya begitu saja tetapi, karya- karya yang di miliki sanggar seni kaktus mempunyai berbagai macam makna yang dapat mengekspresikan perasaan para masyarakat kepada pemerintah begitupun sebaliknya. “kami anggota sanggar seni Kaktus bukan hanya mempersembahkan sebuah tampilan yang tak memiliki arti kami adalah penyalur inspirasi masyarakat” ungkap Ainun salah satu anggota sanggar Seni kaktus. Dalam sanggar Seni Kaktus terdapat berbagai macam tangkai seni seperti Tari, Musik, Pusi, Teater, Cinematografi, Fotografi, Desigh Grafis, dan Manejemen Organisasi. Sampai sekarang sanggar seni Kaktus sudah mencapai angkatan 23.
Sampai sekarang sanggar seni kaktus banyak memiliki prestasi- prestasi yang dapat membanggakan Universitas tadulako seperti :
·         Riak donggala pada tahun 2007.
·         Launching film “Pilih Siapa” pada tahun 2010 (film panjang pertam di kota palu) - Film “A+” juara 1 festival EFEK pada tahun 2011.
·         Film “Di kotamu Di kotaku” juara 2 festival EFEK pada tahun 2012
·         Jadi tuan rumah penyelenggaraan MAFI FEST pada tahun 201.
·         Perkusi sampah opening 4 pilar goes to kampus (MPR RI) 2013.
·         Mewakili Universitas Tadulako dan Sulawesi tengah dalam kegiatan WORLD DANCE DAY 2013 (solo menari 24 jam).
·         Mewakili Universitas Tadulako dan Sulawesi tengah dalam kegiatan WORLD DANCE DAY 2015 (solo menari 24 jam). DLL
Semua tema yang di angkat para Anggota sanggar seni kaktus merupakan suatu ekspresi diri akan kejadian- kejadian yang terjadi di negeri ini. Sanggar seni kaktus juga menampilkan semua keluh kesah yang di arsakan para masyarakat akan apa yang mereka alami di negeri tercintanya ini melalu sebua penampilan seni yang dapat memanjakan dan memuaskan penontonya.